Senin, 26 November 2012



DEMAM BERDARAH DENGUE DALAM KEHAMILAN
OLEH MARIANAH: 

Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi yang disebabkan virus dengue, dengan jalur transmisi melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit DBD mengakibatkan demam, kecenderungan perdarahan, trombositopenia, dan kebocoran plasma
Kehamilan tidak mempengaruhi perjalanan klinis DBD. Penyakit ini hampir tidak pernah mengakibatkan kelainan kongenital, tetapi kematian janin mungkin terjadi. Pada pasien hamil dengan risiko tinggi perdarahan (misal plasenta previa), infeksi DBD dengan trombositopenia menambah risiko perdarahan. Demikian pula terdapat kenaikan risiko perdarahan dan anemia postpartum
Tansmisi vertikal virus dengue, meskipun jarang, telah dilaporkan. Keadaan ini umumnya terjadi bila infeksi dengue terjadi menjelang kelahiran dan mengakibatkan bayi baru lahir mengalami kondisi klinis seperti DBD pada umumnya
Penyakit DBD didiagnosis berdasarkan kriteria WHO 1986, meliputi :
- Kriteria klinis : demam tinggi mendadak tanpa sebab jelas terus menerus 2-7 hari, manifestasi perdarahan, pembesaran hati, syok/kegagalan sirkulasi dan perfusi
- Kriteria laboratoris : trombositopenia<100.000, hemokonsentrasi/peningkatan hct >=20%
DBD didiagnosis bila terdapat minimal 2 tanda klinis, trombositopenia & hemokonsentrasi.
Tindakan pencegahan DBD meliputi menghindari gigitan nyamuk, fogging fokus, abatisasi, dan pemberantasan sarang nyamuk. Penderita harus disarankan banyak minum air, menghindari pemakaian salisilat atau obat anti inflamasi non steroid lain (misal ibuprofen). Panas badan dapat dicoba diatasi dengan kompres dan bila diperlukan dengan parasetamol. Antibiotika pada dasarnya tidak perlu diberikan. Pasien perlu mendapat perhatian saat panas mulai turun, atau bila ada keluhan nyeri perut, mual dan muntah.

Tidak ada komentar: