Sabtu, 03 November 2012

Pre Eklampsia


By. Tri megawati

A.    Pengertian Pre-eklamsia
Preeklamsi adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, proteinuria, dan edema yang timbul karena kehamilan. Penyakit ini umumnya terjadi dalam triwulan ke tiga pada kehamilan, tetapi dapat terjadi sebelumnya misalnya pada mola hidatidosa.


B.     Etiologi
1.      Peran prostasiklin dan trombiksan
Pada preeklamsia dan eklamsia didapatkan kerusakan pada endotel vaskular, sehingga terjadi penurunan produksi prostsiklin (PGI 2) yang pada kehamilan normal meningkat, aktifasi pengumpulan dan fibrinolisis, yang kemudian akan digant trombin dan plasmin,trombin akan mengkonsumsi anti trombin III, sehingga terjadi deposit fibrin. Aktifasi trombosit menyebabkan pelepasan tromboksan (TXA2) dan serotonin, sehingga terjadi vasospasme dan kerusakan endotel.
2.      Peran faktor imunologis
Preeklamsia sering terjadi pada kehamilan pertama dan tidak timbu lagi pada kehamilan berikutnya. Hal ini dapat ditererangkan bahwa pada kehamilan pertama pembentukan blocking antibodies terhadap antigen plasenta tidak sempurna, yang semakin sempurna pada kehamilan berikutnya. Beberapa data yang mendukung adanya sistem imun pada penderita PE-E, beberapa wanita dengan PE-E mempunyai komplek imun dalam serum, beberapa studi juga mendapatkan adanya aktifasi sistem komplemen pada PE-E diikuti proteinuria.
3.      Faktor genetik
Beberapa bukti menunjukkan peran faktor genetik pada kejadian PE-E antara lain : (1) preeklamsia hanya terjadi pada manusia; (2) terdapatnya kecenderungan meningkatnya frekuensi PE-E pada anak-anak dari ibu yang menderita PE-E; (3) kescenderungan meningkatnya frekuensi PE-E pada anak dan cucu ibu hamil dengan riwayat PE-E dan bukan pada ipar mereka; (4) peran renin-angiotensin-aldosteron sistem (RAAS).

C.    Faktor Predisposisi
a.       Primigravida / Multigravida
b.      Sosial-ekonomi
c.       Mempunyai kecenderungan penyakit hipertensi dalam kehamilan atau faktor keturuna.
d.      Mempunyai riwayat penyakit yang menyertai seperti : DM, Ginjal dan Jantung.
e.       Kehamilan ganda
f.       Mola hidatidosa
g.      Obesitas
h.      Umur lebih dari 35 tahun.


D.    Tanda dan Gejala
1.      Pre Eklamsi Ringan (PER)
a.       Tekanan darah sistole 140 atau kenaikan 30 mmHg dengan interval pemeriksaan 6 jam.
b.      Tekanan darah diastolik 90 atau kenaikan 15 mmHg dengan interval pemeriksaan 6 jam.
c.       Kenaikan berat badan 1 kg atau lebih dalam 1 minggu.
d.      Protein uria 0,3 gr atau lebih dengan tingkat kualitatif positif 1 sampai positif 2 pada urin katerer atau urin aliran pertengahan.
2.      Pre Eklamsi Berat (PEB)
a.       Tekanan darah 160 / 110 mmHg.
b.      Oligouria, urin kurang dari 3 cc / 24 jam.
c.       Protein urin lebih dari 3 gr / liter.
d.      Keluhan subjektif : nyeri epigastrium, gangguan penglihatan, nyeri kepala, odema paru, dan sianosis gangguan kesadaran.
e.       Pemeriksaan : kadar enzim hati meningkat disertai ikterus, perdarahan pada retina, tromosit kurang dari 100.000 /mm. Peningkatan tanda gan gejala pre eklamsia berat memberikan petunjuk akan terjadinya pre eklamsia. 

E.     PENATALAKSANAAN
1)      Penanganan di Puskesmas
·         Menyiapkan surat rujukan yang berisikan riwayat pen-derita.
·         Menyiapkan partus set dan tongue spatel (sudip lidah).
·         Menyiapkan obat-obatan antara lain: valium injeksi, antihipertensi, oksigen, cairan infus dextrose/ringer laktat.
·         Pada penderita terpasang infus dengan blood set.
·         Pada penderita eklampsia, sebelum berangkat diinjeksi valium 20 mg/iv, dalam perjalanan diinfus drip valium 10 mg/500 cc dextrose dalam maintenance drops.
·         Diberikan oksigen, terutama saat kejang, dan terpasang tongue spatel.
2)      Penanganan di Rumah Sakit
§  Segera rawat di ruangan yang terang dan tenang, terpasang infus Dx/RL dari IGD.
§  Total bed rest dalam posisi lateral decubitus.
§  Diet cukup protein, rendah KH-lemak dan garam.
§  Antasida.
§  Anti kejang:
o   Sulfas Magnesikus (MgSO4)
o   Diazepam
§  Diuretika Antepartum: manitol
§  Anti hipertensi, Indikasi: T > 180/110
§  Kardiotonika, Indikasi: gagal jantung

Tidak ada komentar: