hay kawand,... kemarin kan uda nih saya jelasin tentang tanda dan gejala HEG..... nah sekarang simak ya tentang penanganannya.....
Penanganan
1.
Pencegahan
Pencegahan terhadap
hiperemesis gravidarum diperlukan dengan jalan memberikan penerapan tentang kehamiloan dan persalinan
sebagai suatu proses yang fisiologi. Hal itu dapat dilakukan dengan cara :
a. Memberikan keyakinan bahwa mual dan muntah
merupakan gejala yang fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah
kehamilan berumur 4 bulan.
b. Ibu dianjurkan untuk mengubah pola makan
sehari-hari dengan makanan dalam jumlah kecil tetapi sering.
c. Waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat
tidur, tetapi dianjurkan untuk makan roti kering atau biskuit dengan teh
hangat.
d. Hindari makan yang berminyak dan berbau lemak.
e. Makan makanan dan minuman yang disajikan jangan
terlalu panas ataupun terlalu dingin.
f. Usahakan defekasi teratur.
2. Terapi
obat-obatan
Apabila dengan cara
di atas keluhan dan gejala tidak berkurang diperlukan pengobatan.
a. Tidak memberikan obat yang teratogen.
b. Sedetiva yang sering diberikan adalah
Phenobarbital.
c. Vitamin yang dianjurkan adalah vitamin B1 dan B6.
d. Anthistaminika seperti dramamin, avomin.
e.
Pada
keadaan berat, antiemetik seperti disiklomin hidrokhloride atau khlorpromasin.
3. Hiperemesis gravidarum tingkatan II dan III harus
dirawat inap di rumah sakit.
Adapun terapi dan
perawatan yang diberikan adalah sebagai berikut :
a. Isolasi
Penderita
disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerah, dan peredaran udara baik.
Jangan terlalu banyak tamu, kalau perlu hanya perawat dan dokter saja yang
boleh masuk. Catat cairan yang keluar dan masuk. Kadang-kadang isolasi dapat
mengurangi atau menghilangkan gejala ini tanpa pengobatan.
b. Terapi psikologik
Berikan pengertian
bahwa kehamilan adalah suatu hal yang wajar, normal, dan fisiologis, jadi tidak
perlu takut dan khawatir. Yakinkan penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan
dan dihilangkan masalah atau konflik yang kiranya dapat menjadi latar belakang
penyakit ini.
c. Terapi parental
Berikan cairan
parental yang cukup elektrolit, karbohidrat, dan protein dengan glukosa 5%
dalam cairan garam fisiologik sebanyak 2-3 liter sehari. Bila perlu dapat
ditambah kalium dan vitamin, khususnyvitamin B kompleks dan vitamin C dan bila
ada kekurangan protein, dapat diberikan pula asam amino secara intravena. Buat
dalam daftar kontrol cairan yang masuk dan dikeluarkan. Berikan pula
obat-obatan seperti yang telah disebutkan di atas.
d. Terminasi kehamilan
Pada beberapa kasus keadaan tidak menjadi baik, bahkan mundur. Usahakan
mengadakan pemeriksaan medik dan psikiatrik bila keadaan memburuk. Delirium,
kebutaan, takhikardi, ikterius, anuria, dan perdarahan merupakan manifestasi
komplikasi organik. Dalam keadaan demikian perlu dipertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan. Keputusan untuk melakukan
abortus terapeutik sering sulit diambil, oleh karena di satu pihak tidak boleh
dilakukan terlalu cepat, tetapi di lain pihak tidak boleh menunggu sampai
terjadi gejala irreversibel pada organ vital
Tidak ada komentar:
Posting Komentar