By : Phienna Ecca
TB pada kehamilan membahayakan bagi ibu dan janin. Ibu bisa mengalami
infeksi yang dapat mengakibatkan radang paru-paru dan menyebar ke organ
lain. Sementara pada janin, dapat menganggu pertumbuhannya. Tuberkulosis
dapat menular ke janin-meski jarang-, mencetus persalinan prematur dan
kematian janin. Pada masa menyusui, Anda pun berisiko menularkan
penyakit ke bayi.
Mengingat sulitnya diagnosa dan risiko
beratnya penyakit, maka TB harus diobati segera. Prinsip ini juga
berlaku pada kehamilan. Beruntung sebagian besar obat TB (termasuk yang
Anda sebut) aman dikonsumsi pada semua usia kehamilan dan menyusui
kecuali golongan aminoglikosid seperti streptomisin.
WHO menganjurkan penggunaan obat TB lebih dari 1 jenis (multiple drugs)
yang jika dikonsumsi secara benar lebih dari 2 minggu, maka resiko
penularan (baik ke janin, bayi yang disusui atau orang sekitar) minimal,
namun efektivitas penyembuhan tercapai sesuai waktu yang dianjurkan
(6-9 bulan). Yang juga penting dalam pengobatan tuntas adalah mencari
faktor penularan dan infeksi. Misalnya, adakah pengidap TB di sekitar
Anda dan adakah faktor yang menurunkan daya tahan tubuh?
Gejala penyakit TB bervariasi mulai dari tanpa keluhan hingga batuk ringan, berat badan turun, batuk darah sampai sakit berat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar