Minggu, 02 Desember 2012

TBC dalam Kehamilan

By : Phienna Ecca
TB pada kehamilan membahayakan bagi ibu dan janin. Ibu bisa mengalami infeksi yang dapat mengakibatkan radang paru-paru dan menyebar ke organ lain. Sementara pada janin, dapat menganggu pertumbuhannya. Tuberkulosis dapat menular ke janin-meski jarang-, mencetus persalinan prematur dan kematian janin. Pada masa menyusui, Anda pun berisiko menularkan penyakit ke bayi.

Mengingat sulitnya diagnosa dan risiko beratnya penyakit, maka TB harus diobati segera. Prinsip ini juga berlaku pada kehamilan. Beruntung sebagian besar obat TB (termasuk yang Anda sebut) aman dikonsumsi pada semua usia kehamilan dan menyusui kecuali golongan aminoglikosid seperti streptomisin.

WHO menganjurkan penggunaan obat TB lebih dari 1 jenis (multiple drugs) yang jika dikonsumsi secara benar lebih dari 2 minggu, maka resiko penularan (baik ke janin, bayi yang disusui atau orang sekitar) minimal, namun efektivitas penyembuhan tercapai sesuai waktu yang dianjurkan (6-9 bulan). Yang juga penting dalam pengobatan tuntas adalah mencari faktor penularan dan infeksi. Misalnya, adakah pengidap TB di sekitar Anda dan adakah faktor yang menurunkan daya tahan tubuh?

Gejala penyakit TB bervariasi mulai dari tanpa keluhan hingga batuk ringan, berat badan turun, batuk darah sampai sakit berat.

Tidak ada komentar: