Batas mual dan
muntah berapa banyak yang disebut hiperemesis gravidarum tidak ada kesepakatan.
Ada yang mengatakan, bila lebih dari sepuluh kali muntah. Akan tetapi, apabila
keadaan umum ibu terpengaruh dianggap sebagai hiperemesis gravidarum.
Hiperemesis gravidarum menurut berat ringannya gejala dibagi menjadi tiga
tingkatan, yaitu :
1.
Tingkatan I (Ringan)
a. Mual muntah terus-menerus yang mempengaruhi
keadaan umum penderita.
b. Ibu merasa lemah.
c. Nafsu makan tidak ada.
d. Berat badan menurun.
e. Merasa nyeri pada epigastrium.
f. Nadi meningkat sekitar 100 per menit.
g. Tekanan darah menurun.
h. Turgor kulit berkurang.
i.
Lidah
mengering.
j.
Mata cekung.
2.
Tingkatan II (sedang)
a. Penderita tampak lebih lemah dan apatis.
b. Turgor kulit mulai jelek.
c. Lidah mengering dan tampak kotor.
d. Nadi kecil dan cepat.
e. Suhu badan naik ( dehidrasi ).
f. Mata mulai ikteris.
g. Berat badan turun dan mata cekung.
h. Tensi turun, hemokonsentrasi, oliguria, dan
kontipasi.
i.
Aseton
tercium dari hawa pernafasan dan terjadi asetonuria.
3.
Tingkatan III ( Berat )
a. Keadaan umum lebih parah (kesadaran menurun dari
somnolen sampai koma).
b. Dehidrasi hebat.
c. Nadi kecil, cepat dan halus.
d. Suhu meningkat dan tensi turun.
e. Terjadi komplikasi fatal pada susunan saraf yang dikenalsebagai
ensepalopati Wernicke, dengan gejala nistagmus, diplopia, dan penurunan mental.
f. Timbul ikterus yang menunjukkan adanya payah hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar